Pembelajaran Jarak Jauh dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Padlet


Petunjuk lomba lihat: http://gurupenggerakindonesia.com.




Pembelajaran Jarak Jauh dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Padlet 
Oleh: Supyanto 

Dokumen Pribadi

Tuntutan pembelajaran yang inovasi dan kreatif dimasa pandemik ini sangat tinggi terutama dalam melibatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pendidik harus mampu berkolaborasi dan memiliki keterampilan untuk menggunakan secara efektif dan inovasi Media TIK tersebut. 

Salah satu tool yang bisa digunakan dalam pembelajaran Jarak jauh (PJJ) adalah papan tulis maya (Padlet). Padlet merupakan papan tulis maya (Wallwisher) yang mampu memfasiltasi pembelajaran kolaboratif dengan fitur-fitur audio-visual, berbagi dan mengkomunikasikan ide. 

Karakter fitur Padlet yang lebih unggul jika dibandingkan dengan papan tulis konvensional lebih menantang dengan pendekatan pembelajaran ilmiah (misalnya pendekatan saintifik). 

Meski dalam situasi penyebaran Covid-19, pembelajaran dengan menggunakan padlet memiliki harapan besar bahwa proses pembelajaran dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada, sehingga memiliki keterampilan dalam mengikuti perkembangan dan persaingan di era global. Salah satu proses pembelajaran yang dianut saat ini adalah proses pembelajaran berbasis pada pendekatan saintifik. 

Pendekatan ini merupakan pendekatan pembelajaran ilmiah yang terdiri dari unsur mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan ide sehingga pembelajaran mampu membentuk siswa dengan karakter problem solver. 

Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. 

Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta dan diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Salah satu kata kunci keberhasilan dari instructional effect yang dikehendaki dalam kurikulum saat ini adalah kekonsistenan implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. 

Pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan antara lain: (1) meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi, (2) untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, (3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan, (4) diperolehnya hasil belajar yang tinggi, (5) untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, dan (6) untuk mengembangkan karakter siswa. 

Proses pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran berpendekatan saintifik, meliputi lima langkah sebagai berikut: 

Pertama mengamati, alternatif kegiatan mengamati antara lain adalah observasi lingkungan, mengamati gambar, video, tabel dan grafik data, menganalisis peta, membaca berbagai informasi yang tersedia di media masa dan internet maupun sumber lain. Bentuk hasil belajar dari kegiatan mengamati adalah siswa dapat mengidentifikasi masalah. 

Kedua menanya, yaitu kegiatan siswa untuk mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, suatu proses tertentu. Dalam kegiatan menanya, siswa membuat pertanyaan secara individu atau kelompok tentang apa yang belum diketahuinya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru, nara sumber, siswa lainnya dan atau kepada diri sendiri dengan bimbingan guru hingga siswa dapat mandiri dan menjadi kebiasaan. 

Ketiga mengumpulkan data, yaitu kegiatan siswa untuk mencari informasi sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan. Kegiatan mengumpulkan data dapat dilakukan dengan cara membaca buku, mengumpulkan data sekunder, observasi lapangan, uji coba (eksperimen), wawancara, menyebarkan kuesioner, dan lain-lain. 

Keempat mengasosiasi, yaitu kegiatan siswa mengolah data dalam bentuk serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu. Bentuk kegiatan mengolah data antara lain melakukan klasifikasi, pengurutan (sorting), menghitung, membagi, dan menyusun data dalam bentuk yang lebih informatif, serta menentukan sumber data sehingga lebih bermakna. Kegiatan siswa dalam mengolah data misalnya membuat tabel, grafik, bagan, peta konsep, menghitung, dan pemodelan. 

Dan kelima mengomunikasikan yaitu kegiatan siswa mendeskripsikan dan menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah data, serta mengasosiasi yang ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan perangkat teknologi sederhana dan atau teknologi informasi dan komunikasi. 

Hasil belajar dari kegiatan mengomunikasikan adalah siswa dapat memformulasikan dan mempertanggungjawabkan pembuktian hipotesis. Kegiatan saintifik tersebut dapat dimaksimalkan dengan menggunakan Padlet. 

Karena Padlet merupakan alat virtual online dimana guru dan siswa dapat melakukan pembelajaran secara kolaboratif, refleksi, berbagi link dan gambar dalam sebuah lokasi (URL). Padlet adalah media berbasis web untuk menyusun ide dan berkolaborasi secara online. Padlet adalah papan tulis online dengan memfasilitasi siswa untuk memasukkan catatan di tempat umum. 

Hal ini memungkinkan siswa untuk berbagi catatan dengan orang lain dalam bentuk link, gambar, video dan dokumen yang berbeda. Berdasarkan pendapat beberapa pakar ICT dapatlah disimpulkan bahwa padlet adalah papan tulis digital sebagai sarana pembelajaran kolaboratif yang mampu mengakomodir pembelajaran virtual. 

Dokumen Pribadi

Padlet sebagai web menitikberatkan pembelajaran berbasis internet menjadi sebuah alternatif pembelajaran yang menyenangkan. Banyak hal yang dapat dimanfaatkan dalam fitur padlet untuk pembelajaran. 

Berikut manfaat dari pembelajaran berbasis padlet antara lain: 

Pertama aktivitas penulisan pesan, fitur ini memberikan kesempatan kepada guru dan siswa untuk berkomunikasi berupa pesan atau teks. 

Kedua aktivitas diskusi, fitur ini mampu mengakomodir diskusi dalam kelas virtual. Diskusi ini dapat dilakukan antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa atau diskusi dengan kelompok secara kolabiratif. 

Ketiga aktivitas bertutur, fitur ini mampu menjembatani untuk siswa yang mengalami masalah untuk menyampaikan pendapatnya secara lisan yakni dengan bertutur secara tulisan. Aktivitas ini dapat berupa perbincangan tentang suatu gambar atau video, gambar, ataupun penulisan topik yang didiskusikan. 

 Keempat merekam aktivitas pembelajaran, salah satu kelebihan dari Padlet adalah hasil diskusi dapat disalin atau dirangkum filenya dalam beberapa format sehingga memudahkan siswa untuk mendokumentasikan hasil pembelajaran. 

 Kelima papan tulis bertutur digital (Padlet) cenderung memberikan ruang kepada siswa untuk mengeksplorasi dan mengkomunikasikan ide/gagasan berbasis pada student centered. 

 Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi dan Mengkomunikasiakan) berbasis padlet, ada indikasi kuat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga akan memberikan proses dan hasil belajar yang maksimal. 

Adapun saran berkaitan dengan pendekatan saintifik berbasis padlet sebagai berikut: Hendaknya pihak sekolah mengapresiasi setiap inovasi pembelajaran berbasis TIK termasuk penggunaan padlet untuk memajukan pembelajaran dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Hendaknya guru untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam menggunakan padlet sebagai upaya dalam menciptakan pembelajaran yang lebih efektif 

Bekasi, Oktober 2020 

Supyanto. 


#PGRI, 
#KOGTIK, 
#EPSON  
#KSGN


Profil 
Supyanto 


Dilahirkan di Tasikmalaya, pada tanggal 4 Agustus 1969. Merupakan anak ketiga dari pasangan bapak Iton (Alm) dan ibu Enong Sukanah (Almh). Menempuh pendidikan dimulai dari SD Negeri Babakan Jeruk (lulus tahun 1983), SMP Negeri 1 Cibalong (lulus tahun 1986), SPG Negeri Tasikmalaya (lulus tahun 1989), IKIP Bandung (lulus tahun 1996), STKIP Siliwangi Bandung (lulus tahun 2000) dan Universitas Negeri Jakarta (Lulus tahun 2006). Penulis adalah Pengawas Sekolah Dasar di Dinas Pendidikan Kota Bekasi, yang mempunyai hobby berorganisasi. Saat ini penulis menjabat sebagai Wakil Ketua 1 PGRI Kota Bekasi dan Wakil Sekretaris Kwarcab Kota Bekasi. Menikah dengan Neni Nataliawaty, dikaruniai Putra dan Putri dengan nama Muhammad Fauzan Fakhrurozi, Muhammad Barhah Syahbani dan Fauziah Nurul Hidayah. Mempunyai cita-cita agar hidupnya bermanfaat bagi orang lain dan menjadi orang yang selamat di dunia dan akhirat.

Komentar

Supyanto mengatakan…
Mohon masukannya supaya tulisan lebih bermanfaat
Wijaya kusumah mengatakan…
terima kasih sdh ikut lomba blog dalam rangka memeriahkan bulan bahasa dan sumpah pemuda
Supyanto mengatakan…
terima kasih om jay
ADH mengatakan…
(Padlet) cenderung memberikan ruang kepada siswa untuk mengeksplorasi dan mengkomunikasikan ide/gagasan berbasis pada student centered.. .

tutorial hebat.terimakasih ilmunya
https://www.gurusumedang.com/

Postingan populer dari blog ini

MENULIS MOMEN SPESIAL KALA PEMBELAJARAN