Belajar Online Dengan Media Zoom Bersama Omjay

RESUME                    : PEMBELAJARAN DARING YANG IDEAL
OLEH                          : SUPYANTO
NARASUMBER         : WIJAYA KUSUMAH, M.Pd

Malam ini, kita merasakan dua kebahagiaan secara sekaligus. Kebahagiaan yang pertama karena hari ini adalah tepat tanggal 21 April yang biasa kita rayakan sebagai hari kartini. Meski pelaksanaannya, dilakukan di rumah masing-masing karena penyebaran viruscorona.  Kebahagiaan yang kedua, karena kita bisa bertemu dalam rangka kuliah online bersama Omjay. Biasanya Omjay hanya menjadi pengantar perkuliahan online. Malam ini beliau yang akan menyampaikan materi secara langsung.

Kebahagiaan yang kedua ini cukup beralasan.  Selain disampaikan oleh orang yang super cerdas dan tidak sombong ini, Omjay telah mengumumkan bahwa perkuliahan malam ini melalui media Zoom Cloud Meeting. Perkuliahan yang berbeda dengan sesi-sesi sebelumnya yang menggunakan WA Group.

Sebuah aplikasi media online yang biasa saya lakukan dalam memonitoring kegiatan pembelajaran  di sekolah. Kegiatan rapat dengan sesama pengurus PGRI Kota Bekasi. Rapat bersama Pengurus Kwarcab Kota Bekasi. Rapat di Forum Gugus Sekolah Binaan dan lain-lain.

Sudah saya bayangkan kita dapat bertemu dengan teman-teman yang ada di seluruh pelosok nusantara.  Meski, hanya melalui sebuah aplikasi, tapi sudah bisa mewakili kegiatan ini ibarat kita berada pada suatu simposium. Tak terasa waktu yang ditunggu-tunggu tiba.

Omjay memulai perkuliahan online ini dengan melakukan penegasan terutama tentang jadilah guru digital. Kita harus segera meninggalkan yang disebut dengan guru analog. Kenapa demikian, karena lompatan teknologi dan tuntutan jaman, telah memaksa guru untuk melaksanakan yang namanya pembelajaran online atau pembelajaran digital.

Lompatan teknologi ini lebih cepat berlari, berlari meninggalkan dunia pendidikan itu sendiri. Hal inilah yang memaksa guru-guru kita, yang harus segera berbenah diri beralih dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran digital.

Salah satu langkah yang dilakukan guru digital adalah mulailah menulis di media digital. Jangan sampai menunggu ide datang lalu baru menulis, menulislah dulu maka ide akan datang padamu. Itu pesan moral yang disampaikan oleh Omjay mengutip pesan yang disampaikan Budiman Hakim pada pertemuan sebelumnya.

Memang tidak mudah untuk mulai menulis, apalagi seusia saya yang sudah masuk usia manula (manusia lanjut usia). Tapi kalau ingat pesan Om Catur, menulislah apa yang anda suka dan jangan menulis apa yang diluar kemampuan anda. Itu yang membuat saya semangat.

Termasuk dua hal yang Om Catur pesankan tentang musuh menulis yaitu takut dan malas. Awalnya saya juga takut dan malas untuk menulis, tapi setelah ikut bergabung di belajar menulis mulai ada keberanian.

Omjay melanjutkan pembicaraanya dengan menyarankan kita menulis sesuai dengan dunia nyata yang kita alami. Misalnya menuliskan media online apa yang dilakukan oleh kita pada masa pembelajaran jarak jauh selama ini. Apakah memakai Aplikasi Zoom, Wa Group, SMS, Live Youtube Channel atau media lainnya.

Media Zoom sangat cocok untuk anak-anak, karena aplikasi media ini setiap peserta dapat saling tatap muka meski jarak jauh. Anak-anak sekolah binaan saya juga senang sekali mengunakan media ini. Melepas kekangenan mereka, baik itu terhadap  guru atau teman-temannya.

Selain itu Wa Group, media ini sangat cocok untuk dapat menjangkau semua pelosok di tanah air. Apalagi negara kita yang merupakan kepulauan.  Meski Wa Group memiliki kelemahan, tetapi saya yakin media Wa Group banyak membantu proses pembelajaran di masa coronavirus ini.

Intinya apapun media pembelajaran yang dipakai pada saat penyebaran coronavirus ini, Omjay berpesan harus memperhatikan kemampuan dan fasilitas yang dimiliki oleh peserta didik. Antara daerah yang satu dengan daerah yang lain tentu berbeda fasilitasnya. Hal terpenting adalah, peserta didik dapat belajar dengan baik.

Selanjutnya, ada dua hal penting yang sangat saya rasakan tentang perkuliahn malam ini pertama, Omjay mempertegas keyakinan saya, bahwa jadilah guru penggerak.  Yaitu guru yang berusaha menggerakkan orang lain untuk belajar. Ini telah dilakukan dan dibuktikan oleh Omjay sendiri.

Banyak lembaga atau perorangan  yang menawarkan pelatihan yang berbayar. Tapi Omjay tetap teguh pada pendidriannya, bahwa belajar menulis bersama Omjay gratis….(tepuk salut buat Omjay). Ini adalah sebuah pesan moral yang mendalam dan luar biasa, yang perlu kita tiru dan kita teladani.

Kedua yang menjadi perhatian saya adalah, Omjay tidak henti-hentinya mengingatkan kita untuk terus meluruskan niat.  Bahwa belajar menulis bersama omjay supaya kita bisa menulis. Bukan menjadi guru buser  (buru sertifikat).

Omjay selalu berpesan, Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi. Pesan tersebut telah Omjay kumpulkan dalam sebuah buku, yang dapat kita nikmati sekarang ini. Semoga semua langkah baik Omjay,  mendapat pahala dan balasan yang berlipat ganda dari Allah swt.

Materi yang lain, mohon maaf saya tidak bisa menjelaskannya.  Selain banyak peserta yang tidak mematikan microfon di media Zoom, juga ada gangguan teknik yang memaksa saya harus keluar dari Aplikasi ZOOM, sebelum waktunya berakhir.

Bekasi, 21 April 2020


Yan Supyanto


Komentar

Supyanto mengatakan…
Tolong Konetarnya Ya
Wijaya kusumah mengatakan…
Semoga semakin banyak giru yg suka menulis
Nur Najmah mengatakan…
Luar biasa Pak

Postingan populer dari blog ini

MENULIS MOMEN SPESIAL KALA PEMBELAJARAN