11 Langkah Jitu Dalam Mendesain Bahan Pembelajaran yang Berkualitas

Resume                      :  Selasa,  28 April 2020
Oleh                             : Supyanto
Nara Sumber            : Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd



Pada hari ini Selasa tanggal 28 April 2020, Kita akan mendapatkan ilmu baru tentang bagaimana merancang Desain Pembelajaran Modern. Ilmu ini sangat bermanfaat untuk kita terapkan dalam dunia pendidikan di jaman milenial ini. Lebih-lebih di tengah mewabahnya Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).

Ini merupakan salah satu solusi memperbaiki ketidakefektifan belajar yang dikarenakan faktor alam seperti bencana alam atau peristiwa luar biasa (Covid-19), maka perlu pelaksanaan pembelajaran secara blended learning.

Selain itu Desain Pembelajaran Modern (blended learning) diperlukan juga untuk menjawab tantangan revolusi industri 4.0. Dimana para peserta didik yang dilahirkan lebih mengenal teknologi lebih dahulu, dibandingkan mereka bisa baca dan tulis. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru saat ini, yang mungkin mengenal teknologinya belum begitu lama seperti saya ini. Seyogyanya para guru memanjakan peserta didiknya dengan menyuguhkan pembelajaran yang di desain secara modern sesuai kebutuhan anak-anak sekarang.

Narasumber kali ini adalah seorang doctor lulusan Universitas Negeri Jakarta yang merupakan pakar Desain Pembelajaran. Selain pakar Desain Pembelajaran, beliau juga seorang professional, yang sudah berkiprah di dunia pendidikan sejak tahun 1996.  Jabatan beliau sekarang sebagai Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu, juga merangkap sebagai Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu.

Selain itu beliau juga pernah meraih penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI dan Penghargaan Instruktur Kurikulum 2013 dari Mendikbud. Beliau juga menulis beberapa buah buku dan jurnal internasional. Jadi lengkap sudah wawasan dan pengalaman beliau. Karena itu ayo ikuti perkuliahan ini dan baca materinya sampai tuntas, agar mendapatkan gambaran yang jelas.

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Siang semuanya. Selamat bertemu di dunia maya untuk berbagi ilmu, semoga hal ini juga bisa menjadi catatan amal kebaikan kita. Aamiin. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi pengetahuan dengan bapak/ibu tentang cara mendesain buku pembelajaran. Itulah kata-kata pembuka yang disampaikan oleh Dr. Paidi, M.TPd.

Desain Pembelajaran Modern.

Selanjutnya beliau mengatakan, teknik dan pendekatan yang beliau gunakan adalah mengacu pada tokoh fenomenal bidang desain  pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman (mantan rektor UT) dan Dick & Carrey. Secara umum dalam mendesain pembelajaran dan sekaligus menghasilkan bahan pembelajaran secara ilmiah dapat dilihat pada bagan berikut ini:



Langkah-Langkah Desain Pembelajaran:

Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah yang dapat  diuraikan sebagai berikut:

Langkah 1, kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi-materi  yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut.

Langkah 2, Berdasarkan data yang didapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran/ bahan yang akan kita rancang.

Langkah 3, Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang

Langkah 4, Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjadi target atau pemakai buku yang kita rancang

Langkah 5, Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yang dikarang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)

Langkah 6, Melakukan penyusunan TES

Langkah 7, Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini merancang pembelajaran secara blended learning)

Langkah 8, Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku dapat digunakan teori Rowntre dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)

Langkah 9, setelah draft bahan tersedia (langkah 8) lalu direvisi

Langkah 10, selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sebagai berikut:

a.       One-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa);
b.      One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasark dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah);
c.       Evaluasi small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasakl dari kelompok, menengah dan bawah);
d.      Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompokl Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.

Langkah 11, Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Sumatif.
Khusus untuk langkah yang terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain. Sedangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyai format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.

Contoh bahan pembelajaran yang di rancang dengan format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut:


Demikian sebagai pengantar bapak/Ibu/Rekan-Rekan, sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawaban, insyallah jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar dan lain-lain.  Sebagaimana dahulu pernah terjadi di buku-buku yang beredar di lingkup dikbud khususnya jenjang sekolah dasar.

Demikian ulasan yang disampaikan oleh Dr. paidi. M.TPd. Selanjutnya memasuki sesi tanya jawab:

Pertanyaan-Pertanyaan:

P1.
Assalamualaikum..selamt sore menjelang siang pak Paidi mau tanya:
1.Setelah melihat dan memahami PPT, E-learning SMK Bengkulu, saya berasumsi bahwa itu adalah desain belajar untuk program sekolah Afirmasi  dan mirip classroom kira-kira tanggapan bapak seperti apa?
2.Tolong beritahu kami cara praktis mendesain pembelajaran seperti SMKN Bengkulu?
Atas jawabnya terima kasih  banyak🙏🏻🙏🏻 Andy Muhtadin -Beltim-Babel

J1.
Terimakasih Mas Andi (Babel), untuk pertanyaan 1, kebetulan saya pernah merancangkan sebuah desain pembelajaran untuk SMKN 1 Bengkulu, dimana waktu itu pihak sekolah kesulitan untuk mencari pola pembelajaran untuk siswanya yang melaksanakan di industri sekitar 6 bulan, maka say abuatkan sebuah konsep namanya blended learning dan alhamdulilah bisa digunakan dengan media yang dipakai siswa dan guru kala itu adalah Handphone. Praktek pembelajarannya memang menggabungkan antara pembelajaran di classroom dengan online .
2. Untuk cara praktisnya sepertinya bisa mas Andy ikuti alur yang ada di slide no. 7 tentang Pengembangan Blended Learning Berbasis Handphone (BLISH).

P2.
Assalamualaikum pak Paidi ... kenalkan nama saya Rasita dari Kab Mukomuko Bengkulu tugas di SDN 16 Penarik
Pertanyaannya:
untuk langkah yg ke 9 mencari pakarnya agak susah di daerah bagai mana mengatasinya, apa lagi kami dari SD agak terbatas kemampuan serta personilnya.
Terima kasih

J2.
Untuk pertanyaan mbak Rasita, alhamdulilah untuk pakar yang dimaksud  Prodi S2 Teknologi Pendidikan Unib sudah banyak mbak yang bisa, dengan syarat yang bersangkutan sudah mencapai kualifikasi S3/Doktor (Pendapat Sugiyono dalam Bukunya R&D) atau juga di kampus atau lembaga lain juga bisa selagi sudah ada bukti kepakarannya mbak.

P3
Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat Sore Pak Dr. Paidi, Perkenalkan saya Supyanto dari Kota Bekasi, mohon penjelasan dalam desain Instruksional itu mengenal ada tes formatif dan sumatif. Apa bedanya?

J3
Untuk pertanyaan mas Supyanto, yang dimaksud TES Formatif disini adalah tes yang dibuat (modelnya bisa multiple choice, Essay dll) atas materi yang ada di bahan pembelajaran. Tes ini dibuat oleh si perancang buku yang sebeluamnya telah melalui telaah oleh pakar dan uji validitas maupun reabilitasnya. Sedangkan Tes Sumatif dalam konsep desain ini adalah penilaian oleh lembaga lain (eksternal) atas kelayakan bahan yang dibuat oleh si Perancang buku tersebut.

P4
Selamat siang Pak Paidi.. kalau boleh tau apa nama aplikasi e learning nya. Kayaknya keren banget.

Ridwan Nurhadi

J4
software yang pernah sy untuk e-learning tersebut menggunakan moodle, murah meriah pak karena sifatnya open source. Tapi saat ini tidak bisa masuk lagi link tersebut karena sudah sy serahkan ke pihak SMKN 1 Kota Bengkulu. Jika mas Ridwan ingin melihat lebih jauh isinya nanti sy coba mintakan sama pihak SMKN 1, jika sdah ada hasilnya sy sampaikan kepada om Jay

P5
Ass wr wb
Sy Bu Iez dari Lumajang

1. Bertanya apakah langkah2 mendesain cara mengembangkannya sama dengan model dick and Carry ya
2. Yang dimaksud dengan Research versi penerbit  ini apakah blended learning yg dimaksud Bapak?


J5
1. Betul mbak Iez, karena sy jg menggunakan model Dick & Carrey.
Namun mbak Iez juga bisa mengkombinasikan dengan teori/model lain seperti pada langkah 8 selagi sesuai dengan karakteristik bahan pembelajarannya.
2.  heeee bukan, kalau Versi penerbit biasanya ini ada kebutuhan tertentu yang di tetapkan oleh penerbit karena menyangkut untuk keuntungan penjualan dll
Pihak penerbit biasanya sudah punyak team editor sendiri, seperti yang pernah saya lakukan untuk memperbaiki draft buku di Penerbit Salemba IV - Jakarta, sehingga buku tersebut bisa dicetak/diterbitkan oleh Salemba IV.
Blended learning itu sebuah model pembelajaran, sedangkan yang saya masukd Reseacrh versi penerbit ini lebih pada aturan tata cara pengetikan seperti desain cover, isi dll yang diberlakukan oleh penerbit jika buku tsb dicetak oleh Penerbit .


P6
Assalamualaikum saya Ika S. Dari tangerang , boleh dijelaskan mengenai teori Rowntre dan teori Hannafin pada langkah ke 8 dalam mendesain pembelajaran

J6
Untnk pertanyaan mbak Ika, Maaf saya ada salah tulis tadi Teori Rowntre itu adalah cara-cara untuk membuat buku yg sifatnya tercetak. Dan Hannafin itu untuk merancang bahan yang non cetak alias online. Untuk teknisnya nanti sy kirimkan e-booknya ya.

P7
Selamat siang pak Paidi,terimakasih penjelasannya,apakah rancangan pebelajaran seperti ini bisa untuk SD, sedangkan  guru di SD mengajar seluruh mata pelajaran kecuali Agama dan PJOK. Bagaimana teknik penyederhanaannya?

J7
Untuk mbak Lusia, pada prinsipnya Desain pembelajaran itu bisa untuk semua mata pelajarannya, yang membedakannya terletak pada isi pelajarannya.

P8.
Assalaamu'alaikum pak paidi...setelah membaca semua materi yg berisi langkah pembuatan design pembelajaran saya masih belum bisa membayangkan hasil akhirnya. Yg ingin says tanyakan bagaimana bentuk hasil design pembelajarannya, apakah menjadi sebuah buku atau yg lainnya? Bagaimana cara penerapan hasil design pembelajaran tadi ke siswa? Terima kasih. Sri indayani Lamongan

J8.
Untuk mbak Sri, kelebihan desain pembelajaran ini adalah akan mengasilkan buku pembelajaran yang bisa dijamin kebenaranya selagi prosedur dikerjakan dengan benar. Kelebihan lain juga desain pembelajaran ini akan dilengkapi dengan instrumen pendukungnya termasuk  model pembelajarannya sudah ditentukan.

P9.
Assalamualaikum pak,,saya Noralia Semarang.
Ijin bertanya,saya pernah melakukan penelitian R&D untuk tesis saya dulu, saya mengambil judul pengembangan modul pembelajaran. Dan itu saya penelitian hingga menjadi produk akhir yang bagus bisa sampai 6 bulan, padahal hanya untuk 1 bab materi ajar karena beberapa kali  diujikan ke kelas besar shg dapat prototipe produk yang bagus.
pertanyaan saya,,untuk pengembangan bahan ajar seperti yang bapak laksanakan yg menghasilkan produk buku ajar untuk 1 tahun pelajaran, butuh berapa lama pak penelitiannya?

2. Apakah tiap bab materi ajar di buku ajar yang dikembangkan harus diujikan di kelas besar atau hanya kita ambil sampel salah satu materi ajar saja?

Terima kasih

J9.
Untuk mbak Noralia,
1. waktu yang dibutuhkan  untuk 1 buku /tahun sy butuh waktu antara 6 sampai 10 bulan itupun sy sambil nyambi mbak heeee. Jika focus utk desain buku saja 6 bulan itu insyallah sudah selesai;
2. Iya betul setiap bab harus diujikan untuk tahap Small group dan Field trial .

P10.
Ass, Saya Bu Dede dari SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik.
Jika mengacu kepada keterangan terahir tentang buku yang dirancang untuk keperluan penerbit, penerbit sudah mempunyai format sendiri mohon arahan berkenaan dengan buku yang akan saya buat subjeknya ABK. Lalu untuk uji coba seperti tahapan di atas apa memungkinkan?

J10.

Untuk mbak Dede, Betul mbak, penerbit sudah mempunyai Format tersendiri versi penerbit, si penuli tinggal mengikuti outline. Contohny sy mendapatkan amanat dari penerbit erlangga untuk membuat buku-buku SMK dengan outline sudah ditentukan pihak Erlangga.
selagi bahan/materi buku masih dalam lingkup di SLB, silahkan dicobakan menggunakan alus desain sebagaimana tersebut pada slite 7

P11.
Assalammu'alaikum, Pak, saya Bu Budi dari Gresik
Mau bertanya berapakah jumlah halaman yang dipersyaratkan bila membuat buku ini?

J11.
Tidak ada persyaratan minimal jumlah halamannya. Yang pasti buku tersebut sudah mencakup semua materi hasil analisis pada langkah 3 dan 5.

Demikianlah perkuliahan tentang desain pembelajaran modern. Dengan topik Blended Learning.  Oh iya Bapak/Ibu mohon maaf belum bisa menjawab semua pertanyaan saat ini, mohon bantuan pak Bambang untuk dicatat dan kirimkan ke email, Insyallah nanti jawabannya saya kirim. Silahkan Bapak/Ibu dicoba merancang desain pembelajarannya jika ada pertanyaan bisa dikirim ke email: paidi1971@gmail.com

Semoga teman-teman bisa merancang desain pembelajaran yang diperlukan dan mendesak, tetapi tetap menghasilkan bahan pembelajaran yang berkualitas. Dengan memperhatikan 11 langkah dalam desain instruksional, Insha Allah kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh seorang penulis buku atau penerbit dapat dihindari. Selamat mencoba menulis bahan pembelajaran baik berupa buku maupun bahan online. 

Bekasi,   28 April 2020



Yan Supyanto


Komentar

Supyanto mengatakan…
Mohon Koreksinya
Alhamdulillah masih bisa berkontribusi di grup sebagai moderator.
Kunjungi
www.penamrbams.id
Supyanto mengatakan…
Mantaaapppp
dedeimanjaya mengatakan…
Hebat pa supyanto
Cakinin mengatakan…
Keren pak lengkap. Mapir ke cakinin.blogspot.com
eka yudi mengatakan…
Rangkumannya lengkap.mantul

Postingan populer dari blog ini

MENULIS MOMEN SPESIAL KALA PEMBELAJARAN